Kamis, (22/03/2024) dilaksanakannya acara Nyadran di Masjid Baitul Izzah, Dusun Sigug. Acara Nyadran tersebut berlangsung dari 08.00 sd 10.30 WIB. Kegiatan Nyadran biasanya dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Menurut Endar dalam website kebudayaan Jogjakarta, Nyadran atau Sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa yang dilakukan di bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau Ruwah (Kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa.
Acara Nyadran biasanya dimulai kegiatan besik (bersih-bersih) makam dan diakhiri dengan doa dan makan bersama. Setiap keluarga membawa kenduri makanan yang berupa makanan tradisional, seperti ayam ingkung, sambal goreng ati, urap sayur dengan lauk rempah, prekedel, tempe tahu bacem, dan lain sebagainya yang kemudian diserahkan ke pihak takmir masjid untuk didoakan oleh pemuka agama setempat untuk mendapatkan berkah. Saat acara selesai, kenduri tadi dibagikan kembali ke warga secara acak. Tradisi nyadaran mengandung nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat di suatu lingkungan. Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga dibeberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya.
@dhimasd10